INTERVIEW UMKM

Semua tentang tugas kuliah // Jumat, 05 Januari 2018


LAPORAN INTERVIEW USAHA KECIL MENENGAH
“AYAM KREMES KAPUK”




Nama Kelompok             : 
1.      Desi Utari Faradina                                         1B215802
2.      Erlin Rosalina                                                  13214627
3.      Monica Nurzeini                                              16214834
4.      Reni Susilawati                                                19214062
5.      Siti Aisyah                                                       1A214326
6.      Siti Julaeha                                                      1A214358
                                        




4EA15

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

         Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan program-program pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).
         Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis. Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis.

1.2    Identifikasi Masalah
1.      Apa saja yang harus diperhatikan dalam memulai dan menjalankan Usaha Warung Makan?
2.       Bagaimana cara agar usaha ini bisa mendapatkan pelanggan yang banyak?
3.       Bagaimana cara meningkatkan omset penjualan?


1.3    Ruang Lingkup Usaha
        Ruang lingkup lingkup usaha warung makan kami rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh terhadap maju mundurnya warung makan kami, maka dari itu kami berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk konsumen. Warung makan “Ayam Kremes Kapuk” terletak di jalan kapuk seberang Universitas Gunadarma Kampus D Margonda. Lokasi warung usaha tersebut sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah warung makan, karena lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk dan lingkungan kampus.

1.4    Tujuan
Dengan memulai usaha warung makan ini kami mampu menjual makanan yang banyak diminati di pasaran oleh masyarakat terutama mahasiswa/i lingkungan kampus karna rasa dan harga yang terjangkau.




BAB II
ISI
2.1 METODOLOGI
2.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di warung makan “Ayam Kremes Kapuk”, Jalan Kapuk Blok Kapuk No.10, Pd.Cina, Beiji Depok. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2017.
2.1.2  Desain Penelitian
Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pra survei dan tahap survei. Tahap pra survei dilaksanakan untuk mengetahui lokasi pengambilan data dan menentukan responden. Tahap survei dilaksanakan untuk pengambilan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, wawancara.
2.1.3        Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dan secara langsung dikumpulkan oleh peneliti. Data primer merupakan data yang dihimpun sendiri dari obyek yang diteliti melalui wawancara dan survei. Data yang diperoleh langsung dari responden dengan memberikan instrumen wawancara kepada pemilik “Ayam Kremes Kapuk”.

2.1.4        Metode Pengumpulan Data
  1. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung pegawai kantor warung makan “Ayam Kremes Kapuk”. Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara merupakan suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana (Saryono, 2008)
  1. Pencatatan
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pencatatan hasil wawancara Wawancara merupakan suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana (Saryono, 2008).
2.1.5        Metode Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode perhitungan laba rugi. Laba rugi merupakan laporan untuk mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya pengusaha menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas dan nilai investasi. Laporan ini menyajikan informasi untuk membantu pengusaha dalam memprediksi jumlah arus kas di masa mendatang.
Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena laporan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuannya laporan laba rugi perusahaan.
a)      Menginformasikan jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
b)      Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
c)      Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan langkah-langkah apa saja yang harus diambil di periode yang akan datang.
d)     Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.

1.      Elemen-Elemen Dalam Laporan Laba Rugi
a)      Pendapatan (revenues), merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya dari sebuah perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
b)      Beban (expenses), merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
c)      Keuntungan (profit), merupakan peningkatan ekuitas karena adanya transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan.
d)     Kerugian (loss), merupakan penurunan ekuitas karena adanya transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari beban atau pendistribusian ke pemilik perusahaan.

2.      Pembagian Laba Pada Laporan Laba Rugi
a)      Laba Kotor, Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu periode akuntansi. Laba kotor sama dengan pendapatan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya.
b)      Laba Operasi, Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya.
c)      Laba Sebelum Pajak, Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.
d)     Laba Bersih, Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan. Faktor-faktor yang memengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan.
e)      Laba dari Operasi Berjalan, Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian.



2.2 PEMBAHASAN
2.2.1   Aspek Produksi
      Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk melakukan kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang tradisional dan hanya menggunakan tenaga 2 pekerja saja.
a.      Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk atau barang jasa yang dipasarkan. Adapun tujuan promosi adalah :
1.      Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2.      Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
3.      Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
4.      Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
5.      Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
       Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik usaha "ayam kremes kapuk" pada dasarnya mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan dari mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih murah, cepat dan efektif.
b.       Pasokan Bahan Baku
      Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual kepada konsumen, bahan bakunya dibeli di pasar tradisional.
c.           Proses Produksi
   Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa tersebut tidak menambah nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu proses produksi.

Usaha "ayam kremes kapuk" dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi barang jadi yang dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pengelolanya. Menu makanan yang ditawarkan antara lain :
·         Pembuatan ayam, lele, tahu, tempe, ceker dan kepala ayam di ungkap terlebih dahulu dengan bumbu ungkap ayam goreng sampai bumbu meresap kedalam bahan, setelah selesai di ungkap lalu digoreng.
·         Pembuatan kremes dengan bahan baku yaitu sagu, telur, garam dan sedikit air lalu dicampur dan diaduk menjadi satu.
·         Pembuatan sambal dengan menggunakan bahan baku yaitu cabai, bawang merah, bawang putih, tomat dan terasi dihaluskan.
·         Pembuatan nasi uduk dengan memasak beras dengan menggunakan air, santan kelapa dan beberapa rempah-rempah.

2.2.2   Market Potensial (Potensi Pasar)
Pasar ini dapat didefinisikan sekumpulan orang (konsumen) yang mempunyai tingkatan minat tertentu terhadap penawaran tertentu. Contoh, semua orang yang menyatakan keinginan  (minatnya) untuk membeli sebuah mobil.
Ayam Kremes Kapuk berada jalan kapuk seberang kampus D Universitas Gunadarma.

Dalam satu hari di kampus D terdapat kurang lebih 3.375 mahasiswa, dengan perhitungan:
Gedung kampus D3 Universitas Gunadarma             :          
Jumlah kelas dalam lantai 1                                        :           6 kelas
Jumlah mahasiswa dalam 1 kelas                               :          45 mahasiswa
Total                                                                            :          6 x 45 = 270 mahasiswa

Lantai 2-4                                                                    :           3 lantai
Jumlah kelas dalam lantai 2-4                                     :           9 kelas
Jumlah mahasiswa dalam 1 kelas                                :           45 mahasiswa
Total                                                                            :           3 x 9 x 45 = 1215 mhs

Total mahasiswa perhari di gedung D3                      :           270 + 1215 = 1485 mahasiswa

Gedung kampus D6 Universitas Gunadarma             :          
Jumlah lantai dalam gedung D6                                 :           6 lantai
Jumlah kelas dalam 1 lantai                                        :           7 kelas
Jumlah mahasiswa dalam 1 kelas                                :           45 mahasiswa
Total                                                                            :           6 x 7 x 45 = 1890 mahasiswa

Jumlah mahasiswa dalam satu hari di kampus D        :           1.485 + 1890 = 3.375 mahasiswa
                                               

Dalam satu hari di kampus F5 terdapat kurang lebih 630 mahasiswa, dengan perhitungan:
Jumlah kelas dalam gedung F5                                   :           14 kelas
Jumlah mahasiswa dalam 1 kelas                               :           45  mahasiswa 
Total                                                                            :           14 x 45 = 360 mahasiswa

Total mahasiswa dalam satu hari yang masuk kuliah dan mencari tempat untuk makan siang yaitu : 3.375 + 630 = 4.005 mahasiwa. Dari 4.005 mahasiswa tidak semua pasti makan siang di kampus.  Kesalahan/ error yang kami gunakan adalah sebesar 20%, maka :
4.005 x 20%                = 801
4.005 – 801                 = 3.204
Dari 3.204 mahasiswa, Warung Makan Ayam Kremes Kapuk menjual 100 porsi, sehingga masih tersisa 3.104 mahasiswa yang menjadi potensi pasar.
Jika Warung Makan Ayam Kremes Kapuk membuka 1 cabang di sekitar kampus, maka bisa menjual 200 potong ayam sehingga mendapatkan potensi pasar yang lebih besar.

2.2.3  Market Share (Pangsa Pasar)
Pangsa Pasar adalah persentase bisnis atau penjualan sebuah perusahaan dagang dari bisnis keseluruhan atau penjualan oleh semua pesaing gabungan di pasar tertentu.
Sepanjang jalan kampus D dan F universitas gunadarma terdapat kurang lebih 17 penjual makanan, dimana Warung Makan Ayam Kremes Kapuk termasuk salah satu dari penjual tersebut. Sehingga mendapatkan market share sebesar 0,06%.
Dengan perhitungan:
             3.204 : 17 = 188,47    → dibulatkan menjadi 188
            Warung Makan Ayam Kremes Kapuk menjual 100 porsi, jadi :
             1 : 17 = 0,06%
Jika Warung Makan Ayam Kremes Kapuk membuka 1 cabang di sekitar kampus, maka bisa mendapatkan market share 2 kali lipat dari 0,06 yaitu sebesar 0,12%.

Jika saya pemilik Warung Makan Ayam Kremes Kapuk untuk menaikkan market share yang saya dapatkan, maka akan melakukan :
1.      Membuka cabang Warung Makan Ayam Kremes Kapuk lebih dekat dengan Kampus D Universitas Gunadarma atau disepanjang jalan margonda dan di stasiun pondok cina. Hal ini saya lakukan untuk memudahkan mahasiswa menjangkau tempat makan yang lebih dekat, tanpa harus menyebrangi JPO atau berjalan jauh.
2.      Memperluas tempat makan. Hal ini saya lakukan untuk mahasiswa yang ingin langsung makan di tempat.
3.      Menyediakan lebih banyak meja dan kursi serta peralatan makan seperti piring, gelas dan mangkuk pencuci tangan. Hal ini saya lakukan karena banyak mahasiswa yang makan secara berkelompok atau membawa beberapa teman (tidak sendirian), sehingga saya harus menyediakan lebih banyak perlengkapan agar mahasiswa bersedia makan di Warung Makan Ayam Kremes Kapuk.
4.      Memperluas pemasaran dengan membuka delivery order (by whatsapp). Hal ini saya lakukan karena banyak mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah tersebut. 



1.      Laporan Penjualan Perhari “Ayam Kremes Kapuk”
               Penjualan                                                                                          Rp. 1.682.500
               Biaya Produksi Variabel
               Biaya Bahan Baku:                                                                          Rp. 1.087.500
v  Ayam                                                     Rp. 520.000
v  Lele                                                        Rp.   48.000
v  Tahu                                                       Rp.   25.000
v  Tempe                                                    Rp.   15.000
v  Minyak Sayur                                        Rp.   65.000
v  Bumbu Ungkep                                     Rp.     7.000
v  Rempah-rempah                                     Rp.   15.000
v  Bawang Putih                                        Rp.    9.000
v  Bawang Merah                                      Rp.    7.000
v  Cabai                                                      Rp.   30.000
v  Tomat                                                     Rp.   30.000
v  Garam                                                    Rp.   14.000
v  Gula                                                       Rp.   30.000
v  Telur                                                       Rp.     7.000
v  Jeruk Nipis                                             Rp.     5.000
v  Sasa                                                        Rp.   10.000
v  Terasi                                                     Rp.     5.000
v  Kol                                                         Rp.     7.000
v  Mentimun                                              Rp.   18.000
v  Kemangi                                                            Rp.   10.000
v  Sagu                                                       Rp.   20.000
v  Kelapa Peras                                          Rp.   10.000
v  Beras                                                      Rp. 108.000
v  Bawang Goreng                                     Rp.   10.000
v  Es Batu                                                  Rp.   12.000
v  Jeruk                                                      Rp.   10.000
v  Teh Bundar                                            Rp.     6.000
v  Nutrisari                                                 Rp.   34.500
                                                                                                           
               Biaya Operasional:                                                                           Rp. 160.000
v  Galon                                                     Rp. 16.000
v  Gas                                                         Rp. 40.000
v  Kecap Bangau                                       Rp. 11.000
v  Kertas Nasi                                            Rp. 22.000
v  Plastik ½ kg                                           Rp.   6.000
v  Plastik Kresek                                        Rp. 12.000
v  Sedotan                                                  Rp. 15.000
v  Karet                                                      Rp.   5.000
v  Tusuk Gigi                                             Rp. 10.000
v  Sunlike                                                   Rp.   5.000
v  Tissue                                                     Rp. 18.000
                                                                                                  
                    Biaya Listrik dan Air                                                                       Rp. 2000
               Total Biaya Variabel                                                                        (Rp. 1.249.500)
               Contribusi Margin                                                                            Rp. 433.000

               Biaya Tetap
               Biaya Sewa Gedung                                                                        Rp. 46.000
               Biaya Kebersihan                                                                 Rp.  2000
               Total Biaya Tetap                                                                             (Rp. 48.000)
               Laba                                                                                                 Rp. 385.000

               Perhitungan Omset  :
               Penjualan 1 hari
               Paket Ayam             = Rp. 16.000 x 80 porsi          = Rp. 1.280.000
               Paket Lele                = Rp. 12.000 x 14 porsi          = Rp. 168.000
               Ceker                        = Rp. 1.500 x 7 porsi                          = Rp. 10.500
               Kepala                      = Rp. 2.000 x 7 porsi              = Rp. 14.000
               Hati Ampla              = Rp. 3.000 x 20 porsi            = Rp. 60.000
               Tahu/Tempe             = Rp. 3.000 x 50 porsi            = Rp. 150.000
               Jumlah penjualan ( 1 hari )                                       = Rp. 1.682.500
               Keuntungan:
               Maka keuntungannya adalah :  Rp. 1.682.500 – Rp. 1.297.500 = Rp. 385.000





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha rumah makan sedang banyak digemari oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari dekedar hobi memasak hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha rumah makan. Bisnis rumah makan adalah bisnis yang menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi pengusaha rumah makan kita bisa meraih keuntungan yang sangat banyak. Tetapi bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda. Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.

        
3.2  Saran Pengembangan Usaha
Saran dari penulis yaitu dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis rumah makan kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak konsumen yang datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juda kita haeus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli yang berdatangan.
         Demikianlah makalah ini kami buat , semoga dapat memberikan manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba.




DAFTAR PUSTAKA





0 komentar

Postingan Terbaru

INTERVIEW UMKM

LAPORAN INTERVIEW USAHA KECIL MENENGAH “AYAM KREMES KAPUK” Nama Kelompok             :  1.       Desi Utari Faradina     ...