LAPORAN
INTERVIEW USAHA KECIL MENENGAH
“AYAM
KREMES KAPUK”
Nama Kelompok :
1. Desi
Utari Faradina 1B215802
2. Erlin
Rosalina 13214627
3. Monica
Nurzeini 16214834
4. Reni
Susilawati 19214062
5. Siti
Aisyah 1A214326
6. Siti
Julaeha 1A214358
4EA15
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat
ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah
banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan
memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak
hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini
oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa
dibayangkan berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan.
Dalam hal ini harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif
dalam mengatasi pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan
program-program pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu
yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah berharap
agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era pasar terbuka
saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi dapat
berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).
Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa yang
ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja
baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk
membangun sebuah bisnis. Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi
mahasiswa atau masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur
dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi,
dan semangat untuk membangun sebuah bisnis.
1.2
Identifikasi Masalah
1.
Apa saja yang harus diperhatikan dalam
memulai dan menjalankan Usaha Warung Makan?
2.
Bagaimana cara agar usaha ini bisa mendapatkan
pelanggan yang banyak?
3.
Bagaimana cara meningkatkan omset penjualan?
1.3 Ruang Lingkup Usaha
Ruang lingkup lingkup usaha warung makan
kami rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh terhadap
maju mundurnya warung makan kami, maka dari itu kami berusaha memberikan
sesuatu yang terbaik untuk konsumen. Warung makan “Ayam Kremes Kapuk” terletak
di jalan kapuk seberang Universitas Gunadarma Kampus D Margonda. Lokasi warung
usaha tersebut sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah warung makan,
karena lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk dan
lingkungan kampus.
1.4 Tujuan
Dengan
memulai usaha warung makan ini kami mampu menjual makanan yang banyak diminati
di pasaran oleh masyarakat terutama mahasiswa/i lingkungan kampus karna rasa
dan harga yang terjangkau.
BAB II
ISI
2.1 METODOLOGI
2.1.1 Lokasi dan
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di warung makan “Ayam Kremes Kapuk”,
Jalan Kapuk Blok Kapuk No.10, Pd.Cina, Beiji Depok. Pengambilan data
dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2017.
2.1.2 Desain Penelitian
Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pra survei
dan tahap survei. Tahap pra survei dilaksanakan untuk mengetahui lokasi
pengambilan data dan menentukan responden. Tahap survei dilaksanakan untuk
pengambilan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara
pengamatan langsung di lapangan, wawancara.
2.1.3
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
primer.
Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumbernya, dan secara langsung dikumpulkan oleh
peneliti. Data primer merupakan data yang dihimpun sendiri dari obyek yang
diteliti melalui wawancara dan survei. Data yang diperoleh langsung dari
responden dengan memberikan instrumen wawancara kepada
pemilik “Ayam Kremes Kapuk”.
2.1.4
Metode Pengumpulan Data
- Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung pegawai
kantor warung makan “Ayam Kremes Kapuk”. Wawancara telah diakui sebagai teknik
pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi. Wawancara merupakan suatu percakapan langsung dengan
tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana
(Saryono, 2008)
- Pencatatan
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pencatatan hasil
wawancara Wawancara merupakan suatu percakapan langsung
dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang
terencana (Saryono, 2008).
2.1.5
Metode Analisis Data
Metode yang
digunakan adalah metode perhitungan laba rugi. Laba rugi merupakan laporan
untuk mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Biasanya pengusaha menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas dan
nilai investasi. Laporan ini menyajikan informasi untuk membantu pengusaha
dalam memprediksi jumlah arus kas di masa mendatang.
Laporan laba
rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena laporan
ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa tujuannya laporan laba rugi perusahaan.
a)
Menginformasikan jumlah total pajak yang harus
dibayarkan oleh perusahaan.
b)
Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi
semua periode.
c)
Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan
untuk menetapkan langkah-langkah apa saja yang harus diambil di periode yang
akan datang.
d)
Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh
menjadi efisien atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.
1.
Elemen-Elemen
Dalam Laporan Laba Rugi
a)
Pendapatan (revenues), merupakan arus
masuk atau peningkatan aktiva lainnya dari sebuah perusahaan atau penyelesaian
liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan
menyelesaikan jasa.
b)
Beban (expenses), merupakan arus keluar
atau penggunaan aktiva atau timbulnya liabilitas selama periode tertentu karena
pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
c)
Keuntungan (profit), merupakan
peningkatan ekuitas karena adanya transaksi perusahaan yang periferal atau
secara kebetulan dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik
perusahaan.
d)
Kerugian (loss), merupakan penurunan
ekuitas karena adanya transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan
dihasilkan dari beban atau pendistribusian ke pemilik perusahaan.
2.
Pembagian Laba
Pada Laporan Laba Rugi
a)
Laba Kotor, Laba kotor merupakan suatu
pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu
periode akuntansi. Laba kotor sama dengan pendapatan dari penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan secara langsung
seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya.
b)
Laba Operasi, Laba operasi merupakan selisih
antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh
pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya.
c)
Laba Sebelum Pajak, Laba sebelum pajak adalah
jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi
Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang
sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.
d)
Laba Bersih, Laba bersih mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih
terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan.
Faktor-faktor yang memengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban
pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan.
e)
Laba dari Operasi Berjalan, Merupakan laba dari
bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga
disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian.
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 Aspek Produksi
Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi
ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk melakukan kegiatan besar yang
memerlukan peralatan yang tradisional dan hanya menggunakan tenaga 2 pekerja
saja.
a.
Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasaran dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk
melakukan transaksi atau pertukaran produk atau barang jasa yang dipasarkan.
Adapun tujuan promosi adalah :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
4. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
5. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Aktivitas
promosi yang dilakukan pemilik usaha "ayam kremes kapuk" pada
dasarnya mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu
diharapkan dari mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi
yang lebih murah, cepat dan efektif.
b.
Pasokan Bahan Baku
Bahan baku
yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual kepada
konsumen, bahan bakunya dibeli di pasar tradisional.
c.
Proses
Produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu
barang atau jasa untuk keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa
tersebut tidak menambah nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa
tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu proses produksi.
Usaha "ayam kremes
kapuk" dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi barang jadi yang
dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi
pengelolanya. Menu makanan yang ditawarkan antara lain :
·
Pembuatan
ayam, lele, tahu, tempe, ceker dan kepala ayam di ungkap terlebih dahulu dengan
bumbu ungkap ayam goreng sampai bumbu meresap kedalam bahan, setelah selesai di
ungkap lalu digoreng.
·
Pembuatan
kremes dengan bahan baku yaitu sagu, telur, garam dan sedikit air lalu dicampur
dan diaduk menjadi satu.
·
Pembuatan
sambal dengan menggunakan bahan baku yaitu cabai, bawang merah, bawang putih,
tomat dan terasi dihaluskan.
·
Pembuatan
nasi uduk dengan memasak beras dengan menggunakan air, santan kelapa dan
beberapa rempah-rempah.
2.2.2
Market Potensial (Potensi Pasar)
Pasar ini dapat didefinisikan
sekumpulan orang (konsumen) yang mempunyai tingkatan minat tertentu terhadap
penawaran tertentu. Contoh, semua orang yang menyatakan keinginan (minatnya) untuk membeli sebuah mobil.
Ayam Kremes Kapuk berada jalan
kapuk seberang kampus D Universitas Gunadarma.
Dalam satu hari di kampus D
terdapat kurang lebih 3.375 mahasiswa, dengan perhitungan:
Gedung
kampus D3 Universitas Gunadarma :
Jumlah
kelas dalam lantai 1 :
6 kelas
Jumlah
mahasiswa dalam 1 kelas
: 45 mahasiswa
Total
: 6 x 45 = 270 mahasiswa
Lantai
2-4 : 3 lantai
Jumlah
kelas dalam lantai 2-4 :
9 kelas
Jumlah
mahasiswa dalam 1 kelas :
45 mahasiswa
Total
: 3 x 9 x 45 = 1215 mhs
Total mahasiswa perhari di gedung D3 : 270 + 1215 = 1485 mahasiswa
Gedung
kampus D6 Universitas Gunadarma :
Jumlah
lantai dalam gedung D6 : 6 lantai
Jumlah
kelas dalam 1 lantai : 7 kelas
Jumlah
mahasiswa dalam 1 kelas : 45 mahasiswa
Total : 6 x 7 x 45 = 1890 mahasiswa
Jumlah mahasiswa dalam satu hari di kampus D : 1.485
+ 1890 = 3.375 mahasiswa
Dalam satu hari di kampus F5 terdapat kurang lebih
630 mahasiswa, dengan perhitungan:
Jumlah
kelas dalam gedung F5 :
14 kelas
Jumlah
mahasiswa dalam 1 kelas
: 45 mahasiswa
Total
:
14 x 45 = 360 mahasiswa
Total mahasiswa dalam satu hari yang masuk kuliah
dan mencari tempat untuk makan siang yaitu : 3.375 + 630 = 4.005 mahasiwa. Dari
4.005 mahasiswa tidak semua pasti makan siang di kampus. Kesalahan/ error yang kami gunakan adalah
sebesar 20%, maka :
4.005
x 20% = 801
4.005
– 801 = 3.204
Dari 3.204 mahasiswa, Warung Makan Ayam Kremes Kapuk
menjual 100 porsi, sehingga masih tersisa 3.104 mahasiswa yang menjadi potensi
pasar.
Jika Warung Makan Ayam Kremes Kapuk membuka 1 cabang
di sekitar kampus, maka bisa menjual 200 potong ayam sehingga mendapatkan
potensi pasar yang lebih besar.
2.2.3
Market Share (Pangsa Pasar)
Pangsa Pasar adalah persentase
bisnis atau penjualan sebuah perusahaan dagang dari bisnis keseluruhan atau
penjualan oleh semua pesaing gabungan di pasar tertentu.
Sepanjang jalan kampus D dan F universitas gunadarma
terdapat kurang lebih 17 penjual makanan, dimana Warung Makan Ayam Kremes Kapuk
termasuk salah satu dari penjual tersebut. Sehingga mendapatkan market share
sebesar 0,06%.
Dengan
perhitungan:
3.204 : 17 = 188,47 → dibulatkan menjadi 188
Warung Makan Ayam Kremes Kapuk
menjual 100 porsi, jadi :
1 : 17 = 0,06%
Jika Warung Makan Ayam Kremes Kapuk membuka 1 cabang
di sekitar kampus, maka bisa mendapatkan market share 2 kali lipat dari 0,06
yaitu sebesar 0,12%.
Jika saya pemilik Warung Makan Ayam Kremes Kapuk
untuk menaikkan market share yang saya dapatkan, maka akan melakukan :
1. Membuka
cabang Warung Makan Ayam Kremes Kapuk lebih dekat dengan Kampus D Universitas
Gunadarma atau disepanjang jalan margonda dan di stasiun pondok cina. Hal ini
saya lakukan untuk memudahkan mahasiswa menjangkau tempat makan yang lebih
dekat, tanpa harus menyebrangi JPO atau berjalan jauh.
2. Memperluas
tempat makan. Hal ini saya lakukan untuk mahasiswa yang ingin langsung makan di
tempat.
3. Menyediakan
lebih banyak meja dan kursi serta peralatan makan seperti piring, gelas dan
mangkuk pencuci tangan. Hal ini saya lakukan karena banyak mahasiswa yang makan
secara berkelompok atau membawa beberapa teman (tidak sendirian), sehingga saya
harus menyediakan lebih banyak perlengkapan agar mahasiswa bersedia makan di
Warung Makan Ayam Kremes Kapuk.
4. Memperluas
pemasaran dengan membuka delivery order (by whatsapp). Hal ini saya lakukan
karena banyak mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
1.
Laporan Penjualan Perhari
“Ayam Kremes Kapuk”
Penjualan Rp.
1.682.500
Biaya Produksi
Variabel
Biaya Bahan
Baku: Rp.
1.087.500
v Ayam Rp.
520.000
v Lele Rp. 48.000
v Tahu Rp. 25.000
v Tempe Rp. 15.000
v Minyak Sayur Rp. 65.000
v Bumbu Ungkep Rp. 7.000
v Rempah-rempah Rp. 15.000
v Bawang Putih Rp. 9.000
v Bawang Merah Rp. 7.000
v Cabai Rp. 30.000
v Tomat Rp. 30.000
v Garam Rp. 14.000
v Gula Rp. 30.000
v Telur Rp. 7.000
v Jeruk Nipis Rp. 5.000
v Sasa Rp. 10.000
v Terasi Rp. 5.000
v Kol Rp. 7.000
v Mentimun Rp. 18.000
v Kemangi Rp. 10.000
v Sagu Rp. 20.000
v Kelapa Peras Rp. 10.000
v Beras Rp.
108.000
v Bawang Goreng Rp. 10.000
v Es Batu Rp. 12.000
v Jeruk Rp. 10.000
v Teh Bundar Rp. 6.000
v Nutrisari Rp. 34.500
Biaya
Operasional: Rp.
160.000
v Galon Rp.
16.000
v Gas Rp.
40.000
v Kecap Bangau Rp.
11.000
v Kertas Nasi Rp.
22.000
v Plastik ½ kg Rp. 6.000
v Plastik Kresek Rp.
12.000
v Sedotan Rp.
15.000
v Karet Rp. 5.000
v Tusuk Gigi Rp. 10.000
v Sunlike Rp. 5.000
v Tissue Rp.
18.000
Biaya Listrik dan Air Rp.
2000
Total Biaya Variabel (Rp. 1.249.500)
Contribusi Margin Rp.
433.000
Biaya Tetap
Biaya Sewa Gedung Rp.
46.000
Biaya Kebersihan Rp. 2000
Total Biaya Tetap (Rp.
48.000)
Laba Rp.
385.000
Perhitungan
Omset :
Penjualan 1 hari
Paket Ayam = Rp. 16.000 x 80 porsi =
Rp. 1.280.000
Paket Lele = Rp. 12.000 x 14 porsi = Rp. 168.000
Ceker = Rp. 1.500 x 7 porsi =
Rp. 10.500
Kepala = Rp. 2.000 x 7 porsi =
Rp. 14.000
Hati Ampla = Rp. 3.000 x 20 porsi
= Rp. 60.000
Tahu/Tempe = Rp. 3.000 x 50 porsi
= Rp. 150.000
Jumlah penjualan ( 1 hari ) = Rp.
1.682.500
Keuntungan:
Maka keuntungannya adalah : Rp. 1.682.500 – Rp. 1.297.500 = Rp. 385.000
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha rumah makan sedang banyak
digemari oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari dekedar hobi memasak
hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha rumah makan. Bisnis rumah makan
adalah bisnis yang menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi pengusaha rumah
makan kita bisa meraih keuntungan yang sangat banyak. Tetapi bisnis makanan
termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan
bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa
bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang
bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah
mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan
kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut masalah operasional
dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk
pekerjaan perlu disiapkan rapi.
3.2 Saran Pengembangan Usaha
Saran dari penulis yaitu dalam berbisnis apapun kita
harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan
atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis
rumah makan kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga
banyak konsumen yang datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus
memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis
sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juda kita haeus mengingat bahwa
pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli
yang berdatangan.
Demikianlah makalah ini kami
buat , semoga dapat memberikan
manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut
akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar