Lima masalah
pokok dalam bidang ekonomi yang di hadapi pemerintah indonesia
1.
Masalah
defisit dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran
merupakan catatan yang berisi berbagai transaksi ekonomi yang tersusun secara
sistematis antara penduduk dalam suatu negara dengan penduduk dari negara lain
dalam suatu periode tertentu yang pada umumnya adalah 1 tahun. Transaksi –
transaksi ekonomi yang ada di neraca pembayaran digolongkan kedalam 2 golongan,
yaitu golongan transaksi debet dan golongan transaksi kredit. Transaksi debet
merupakann transaksi yang yang menimbulkan suatu keharusan untuk melakukan
pembayaran yang ditujukan pada penduduk lain, sedangkan ptransaksi kredit
disini merupakan transaksi yang memberikan hak untuk menerima pembayaran dari
penduduk lain. Contoh dari transaksi kredit antara lain kegiatan ekspor barang
atau kegiatan penerimaan penanaman modal investor negara lain.
Defisit neraca
pembayaran terjadi ketika pembayaran ke luar negeri lebih besar dari pada
penerimaan dari luar negeri.
Defisit neraca
pembayaran terjadi karena nilai import lebih besar dari nilai eksport, serta
aliran modal ke luar negeri lebih besar dari pada aliran modal ke dalam negeri.
Defisit neraca
pembayaran mengakibatkan terjadinya dampak buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara.
Diantara dampak
negatif terjadinya defisit neraca pembayaran adalah terjadinya “ penurunan
kegiatan ekonomi di dalam negeri “
Dengan terjadinya kegiatan ekonomi dalam
negeri yang menurun maka akan mengakibatkan para pengusaha tidak memiliki
semangat untuk melakukan kegiatan produksi barang.
2.
Masalah
kegiatan perekonomian yang fluktuatif atau tidak stabil
Kondisi
perekonomian memiliki sifat tidak teratu perkembangannya. Terkadang kondisi
perekonomian merangkak naik namun terkadang juga merangkak turun.
Terkadang
kegiatan perekonomian mengalami perkembangan yang pesat namun sebaliknya
terkadang perkembangan ekonomi juga mengalami perkembangan yang lambat atau
kemerosotan.
Kemunduran
ekonomi yang signifikan dapat menyebabkan terjadinya pengganguran, sebaliknya
pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat dapat menyebabkan terjadinya inflasi
atau kenaikan harga – harga secara umum.
Kedua dampak
negatif diatas baik itu pengangguran ataupun masalah inflasi akan mengakibatkan
pengaruh yang buruk bagi kesejahteraan rakyat negara itu. Dengan demikian,
pemerintah perlu mengusahakan untuk menjaga kestabilan pergerakan dalam suatu
siklus.
3.
Masalah
pertumbuhunan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan setiap kegiatan
dalam perekonomian yang dapat menyebabkan barang maupun jasa yang diproduksi
dalam masyarakat mengalami penambahan.
Dalam praktik,
pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan melakukan perbandingan produk
domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan produk domestik bruto (PDB) pada
tahun sebelumnya.
Produk domestik
bruto (PDB) adalah jumlah dari semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
semua masyarakat pada suatu negara dalam kurun waktu 1 tahun, termasuk didalamnya
barang maupun jasa yang dapat dihasilkan oleh warga negara asing yang terdapat
dalam wilayah negara itu.
Dengan demekian,
pertumbuhan ekonomi dapat dimaknai juga sebagai suatu kondisi perekonomian yang
menunjukan adanya penngkatan produk domestik bruto (PDB) jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Setiap negara
atau pemerintah pasti mendambakan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang optimal,
namun terdapat banyak tantangan untuk mencapai hal tersebut sehingga sering
terjadi pertumbuhan ekonomi yang tidak tercapai dengan optimal.
4.
Masalah
inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukan terjadinya
peningkatan harga – harga barang secara umum dan peningkatan tersebut terjadi
secara terus – menerus.
Peningkatan harga
yang terjadi secara terus – menerus tentu menjadi hal yang sangat merugikan
berbagai pihak.
Masalah inflasi
dapat terjadi karena beberapa faktor, di antara faktor yang menyebabkan inflasi
adalah faktor kenaikan biaya produksi, faktor kelebihan jumlah uang yang berada
dan penimbunan barang oleh para pedagan serta faktor kelebihan permintaan atas
barang dan jasa.
Inflasi dengan
tingkatan di atas 10% memberikan dampak yang buruk terhadap perekonomian suatu
negara.
- Masalah pengangguran
Masalah
pengangguran pada dasarnya disebabkan oleh terjadinya kekurangan permintaan
agregat yaitu permintaan secara keseluruhan, selain kekurangan permintaan
agregat pengangguran juga timbul karena adanya penggunaan berbagai mesin
modern, ketidaksesuian antara keterampilan tenaga kerja dengan keterampilan
yang dibutuhkan perusahaan, adanya perubahan musim maupun adanya perubahan
struktur perekonomian yang menuntut jenis keterampilan tertentu.
Pengangguran
berdampak buruk, diantara dampak negatif adanya pengangguran yaitu mebuat
tingkat kemakmuran atau kesejahteraan rakyat menjadi menuru, bertambahnya
tindak kriminalitas, serta pajak penghasilan (Pph) yang merupakan sumber
penerimaan negara menjadi berkurang.
Dengan berbagai
dampak buruk yang di timbulkan dari pengangguran maka pemerintah harus
melakukan berbagai usaha untuk dapat menekan angka pengangguran.
0 komentar