TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS
Nama : Reni Susilawati
Npm : 19214062
Kelas : 4EA15
Review 2 jurnal yang berjudul
1. PENGGUNAAN
KOMUNIKASI FATIS DALAM PENGELOLAAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA
2. PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
A.
Judul :
PENGGUNAAN
KOMUNIKASI FATIS DALAM PENGELOLAAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA
Volume
dan Halaman : Vol. 5, No. 1 Tahun : 2014
Penulis : Sari Ramadanty
Abstrak :
Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang
bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun hubungan serta mengembangkan hubungan
di tempat kerja. Penelitian ini juga melihat Pengelolaan hubungan pada konteks
Komunikasi Organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi
mengenai peranan komuni- kasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi
fatis serta bagaimana membangun hubu- ngan secara interpersonal yang terjadi di
tempat kerja. Dari hasil penelitian didapati bahwa Penggunaan komunilasi fatis
sangat sering terjadi ditempat kerja, karena dianggap sebagai pembuka dalam
hubungan yang lebih akrab. Komunikasi fatis sangat berperan dalam pem- bentukan
hubungan dan menciptakan hubungan yang erat antar sesama rekan kerja. Konteks
budaya seseorang sangat berperan dalam penggunaan komunikasi fatis, seseorang
dengan konteks budaya tinggi cenderung lebih sering menggunakan komunikasi
fatis dalam hubungan komuniksi interpersonalnya. Namun bagi mereka yang berada
pada konteks budaya rendah juga menempatkan komunikasi fatis untuk berhubungan
dengan para rekan kerja dalam kepentingan pekerjaan. Kesimpulan dari penelitian
ini, komunikasi fatis sangat penting dalam membangun dan pengelolaan hubungan.
Hal tersebut juga berlaku di tempat kerja, konteks komunikasi fatis juga
berkaitan dengan pengelolaan bahasa verbal dan non verbal.
Metodelogi :
Ditinjau
dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Tujuan
Penelitian :
Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang
bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun hubungan serta mengembangkan hubungan
di tempat kerja. Penelitian ini juga melihat Pengelolaan hubungan pada konteks
Komunikasi Organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi
mengenai peranan komunikasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi fatis
serta bagaimana membangun hubungan secara interpersonal yang terjadi di tempat
kerja. Subjek penelitian adalah suatu perusahaan atau organisasi meliputi
Karyawan dan karyawan,atasan dan bawahan dan sesama rekan kerja.
Hasil
dan Pembahasan :
Menurut
penelitian yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dengan para
informan, menunjukkan bahwa komunikasi fatis merupakan komuniksi yang sangat
berperan dan penting dalam hubungan yang tercipta di tempat kerja. Komunikasi
yang terjalin di tempat kerja sangat berbeda jika dibandingkan dengan
komunikasi sehari-hari. Dalam komunikasi di tempat kerja, struktur yang
mengikat profesi dan posisi atau jabatan seseorang sangat berpengaruh terhadap
bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Di tempat kerja, komunikasi
interpersonal yang terjalin lebih kompleks dan dinamis dibandingkan dengan
komunikasi interpersonal di lingkungan sosial seharu-hari.
Kelebihan :
Kekuatan
penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara
sehingga jawaban yang diperoleh dapat ditanggapi secara jelas dan dapat
menanyakan secara detail kepada informan.
Kelemahan :
Kelemahan
penelitian ini adalah proses pengumpulan data cukup lama karena perlu waktu
untuk mewawancarai responden.
B.
Judul :
PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
Volume
dan Halaman : Vol. 12 No. 1 Tahun : April 2011
Penulis : Etin Indrayani Dosen IPDN, Mahasiswa
S3 Adpend UPI
Abstrak :
Efektivitas
aplikasi TIK dalam proses manajemen kelembagaan sering terhambat oleh banyak
faktor non teknis yang tidak dipersiapkan lembaga. Mulai dari penyiapan orang,
budaya, mekanisme organisasi, bahkan teknis pemeliharaannya. Tak selamanya SIA
yang berbasis TIK bisa meningkatkan kinerja pengelolaan administrasi akademik,
manakala lembaga hanya menganggap bahwa implementasi TIK untuk SIA hanya
sekedar menyiapkan perangkat keras TIK.
Penelitian
ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana sumbangan efektivitas manajemen SIA
(X1), budaya TIK (X2), ketersediaan fasilitas TIK(X3), dan kualitas SDM SIA
(X4) terhadap kinerja perguruan tinggi (Y). Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif analitik, populasi dalam penelitian ini melibatkan 22
perguruan tinggiyang ada di Kota Bandung yang mengadaptasikan TIK dalam sistem
administrasi akademiknya dan yang mengelola program strata-1 (S1). Untuk sampel
kelembagaan, dengan menggunakan Proportionate random sampling (Sampel Acak
secara Proporsional), didapat 18 perguruan tinggi yang terdiri dari 8
universitas, 3 institut, dan 7 sekolah tinggi. Sampel dosen dan mahasiswa
masingmasing sebanyak 988 orang dosen dan 1579 orang mahasiswa. Alat pengumpul
data yang digunakan adalah angket yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya. Data yang telah terkumpul dianalisa dengan analisis deskriptif
analitik, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur atau path
analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut manajemen lembaga, semua
variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
sebesar 71,35%. Menurut dosen berpengaruh signifikan dengan besarnya sumbangan
sebesar 77,5%, dan menurut mahasiswa berpengaruh signifikan sebesar 83,0%.
Metode
penelitian :
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif analitik yang berjenis survei dengan pendekatan
kuantitatif untuk mengkaji hubungan dan pengaruh antar variabel yakni tentang
pengaruh efektivitas manajemen SIA (X1), budaya TIK (X2),ketersediaan fasilitas
TIK X3), dan kualitas SDMSIA (X4) terhadap kinerja perguruan tinggi (Y) dan
dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa (Z) pada perguruan tinggi di
Kota Bandung yang dijadikan objek penelitian. Data yang terkumpul dianalisis
dengan teknik statistik, baik statistik deskriptif ataupun inferensial untuk
eksplanasi. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan/ menyajikan data
tentang keterlaksanaan sistem informasi akademik yang berbasis TIK di lembaga
(perguruan tinggi), serta deskripsi tentang efektivitas manajemen Sistem
Informasi Akademik, Budaya TIK, Ketersediaan Fasilitas TIK, Kualitas SDM Sistem
Informasi Akademik, kinerja perguruan tinggi, dan prestasi akademik mahasiswa.
Statistik inferensi digunakan untuk menguji beberapa hipotesis yang diajukan.
Analisis inferensial yang dilakukan terhadap hipotesis penelitian dinyatakan
dalam bentuk hipotesis nihil. Teknik statistik ini tidak langsung untuk menguji
hipotesis alternatif, tetapi akan digunakan untuk menolak atau menerima
hipotesis nihil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi
dokumentasi. Angket menjadi alat utama, yang terdiri dari angket untuk para
kepala pengelola biro akademik dan pengelola sistem informasi kelembagaan, para
pelaksana sistem informasi akademik, dosen dan mahasiswa. Metode dokumentasi
untuk menjaring data data yang relevan dengan subjek penelitian yang sudah
terdokumentasikan, seperti hasil studi mahasiswa,organigram, dan dokumen
terkait lainnya. Data kualitatif yang didapat, juga akan dijadikan sandaran
dalam melakukan pemaknaan secara logis melalui induktif atas penafsiran data
kuantitatif. Ini juga ditujukan untuk menemukan pola atau kecenderungan dan
sebagainya.
Tujuan
penelitian :
Perlu
diteliti lebih lanjut agar proses manajemen akademik di perguruan tinggi
menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mampu menunjang pencapaian kinerja
tinggi dari lembaga. Terkait dengan konteks kekinian, pemanfaatan TIK dalam
pelaksanaan kebijakan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik
lembaga pendidikan tinggi, implementasi sistem informasi dalam pelayanan
manajemen pendidikan tinggi sudah tentu dikatakan sangat tepat. Pada
prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang
sangat sederhana bahkan sampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi.
Hasil
dan Pembahasan :
Setelah
dilakukan uji individual ternyata variabel Ketersediaan Fasilitas TIK (X3) dan
Kualitas SDM Sistem Informasi Akademik (X4) yang berpengaruh secara signifikan
terhadap Kinerja Perguruan Tinggi. Variabel efektivitas manajemen SIA (X1), dan
Budaya TIK (X2), tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perguruan Tinggi
(Y). Hal ini sejalan dengan Hal ini sejalan dengan model kinerja dari
Sutermeister (1976:45) yang menyatakan bahwa produktivitas lembaga itu
dipengaruhi oleh kinerja pegawai dan teknologi. Unsur teknologi yang diwakili
oleh variabel kelengkapan fasilitas TIK.
Kekuatan :
Pengembangan
sistem informasi akademik yang efektif, budaya TIK, ketersediaan Fasilitas
TIK,dan Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kinerja
lembaga secara umum. Efektivitas manajemen SIA, Budaya TIK,Ketersediaan
Fasilitas TIK, dan Kualitas SDM SIA secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Kinerja Perguruan Tinggi pada semua kategori penilaian baik menurut manajemen
lembaga, dosen dan mahasiswa. Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi pengaruh
yang paling dominan dibandingkan variabel-variabel lainnya pada pengelolaan SIA
PT dalam mempengaruhi kinerja perguruan tinggi. Kontribusi tidak langsung
efektivitas manajemen SIA memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja
lembaga melalui variabel SDM SIA. Hal ini mengambarkan bahwa aspek manusia
memegang. peranan penting dalam implementasi SIA terutama dalam menentukan
kinerja lembaga meliputi jumlah orang yang menangani sistem, pendidikan dan
pengalaman yang mereka miliki terkait dengan bidang yang mereka selenggarakan.
Jika dicermati kontribusi tidak langsung SDM SIA melalui variabel efektivitas
manajemen SIA terhadap kinerja perguruan tinggi bisa dikaitkan dengan kepuasan
pengguna. Ketika para pekerja puas terhadap sistem informasi dan
mengintegrasikan sistem informasi ke rutinitas mereka, maka sistem informasi
menjadi efektif. Kepuasaan mereka ini ditentukan oleh dua hal yaitu mutu sistem
informasi dan mutu informasi. Mutu sistem informasi mengacu pada kemudahan
penggunaannya. Jika pekerja atau pegawai menganggap suatu sistem informasi
mudah digunakan maka sistem informasi tersebut bisa dikatakan bermutu tinggi.
Mutu informasi, disisi lain mengukur derajat informasi yang dihasilkan sistem
informasi akurat dan dalam format yang dikehendaki oleh pengguna. Kontribusi
kualitas SDM SIA melalui variabel budaya TIK memberikan pengaruh yang positif
terhadap kinerja. Kompetensi pekerja yang tinggi memberikan keyakinan bahwa
pemanfaatan sistem informasi berbasis TIK akan memberikan banyak kemudahan
dalam menghasilkan layanan yang berkualitas. Hal ini tentu akan semakin
mendorong para pegawai semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja melalui
integrasi sistem dalam pelaksanaan tugas dan semakin memunculkan kreativitas
dalam menghasilkan layanan-layanan yang bermutu kepada pengguna.
Kelemahan :
Tetapi
dari sampel dosen, setelah diuji secara simultan ternyata faktor manajemen SIA,
budaya TIK, ketersediaan fasilitas, dan kualitas sumber daya manusia tidak
signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini bisa
dijelaskan dari konteks subjektif bahwa kehadiran sistem informasi akademik
hanya berdampak pada sistem pelayanan pada mahasiswa/dosen/atau stakeholder
yang tidak terkait dengan implementasi kurikulum dimana produk akhirnya adalah
capaian atas serapan materi/substansi kurikulum yang disampaikan dosen dalam
bentuk prestasi akademik. Variabel efektivitas manajemen SIA yang diukur
melalui parameter perencanaan organisasi SIA, Implementasi SIA, monitoring dan
evaluasi,kualitas informasi yang dihasilkan serta kualitas sistem memberikan
kontribusi pengaruh secara langsung terhadap kinerja lembaga dikategorikan
rendah. Pengaruh tidak langsung melalui variabel budaya TIK justru memberikan
kontribusi yang negatif. Hal ini mencerminkan bahwa efektivitas implementasi
SIA berbasis TIK mensyaratkan bahwa semua orang telah dalam kondisi siap dalam
hal ketrampilannya, sikapnya, persepsinya serta iklim kerjanya. Apabila hal
tersebut belum dipenuhi maka hal ini dapat memberikan kontribusi yang negatif
bagi kinerja lembaga. Hal ini sejalan dengan pendapat Jasperson dkk (2005)
bahwa apabila implementasi TIK yang dijalankan lembaga kurang memperhatikan
aspek budaya yaitu budaya baru orang-orang ataupun organisasi karena kehadiran
TIK dalam lingkungan mereka maka hal ini akan mengakibatkan inefektivitas dan
inefisiensi implementasi TIK pada berbagai aspek manajemen terjadi. Efektivitas
SIA dalam menunjang kinerja lembaga akan berkurang kontribusinya jika fasilitas
sarana dan infrastruktur TIK tidak dalam kondisi yang memadai. Keterbatasan
fasilitas dan infrastruktur TIK pada beberapa perguruan tinggi yang dikaji
terutama disebabkan karena keterbatasan anggaran dalam memenuhi perangkat
perangkat pendukung yang dipersyaratkan. Investasi TIK dalam proses manajemen
SIA membutuhkan biaya yang banyak meskipun investasi TIK telah menjadi trend di
setiap organisasi saat ini. Beberapa perguruan tinggi masih dalam tahap awal
dalam implementasi TIK ini.
SUMBER :
http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/437/pengelolaan-sistem-informasi-akademik--perguruan-tinggi-berbasis-teknologi--informasi--dan-komunikasi--tik-.html
http://princesgashel.blogspot.co.id/
http://www.ilmubahasa.net/2017/04/cara-mereview-jurnal-yang-baik-dan-benar-terbaru-2017.html
kk mau tanya,review 10 jurnal menjadi 1 jurnal bagaimana caranya ya
BalasHapusBgmna klau review 25 jurnal kak? Apakah kita tulis tinjauan pustaka
BalasHapus